Posts

0 Km Pulau Sumatera Indonesia? Aku Pernah Memanjakan Mataku Disana (2)

Image
Sahabat TI yang ikut ke Lhok Mata Ie berjumlah 19 orang dan akan bertambah bila adek-adek letingku dari angkatan 2012 sedang tidak mengikuti perkuliahan. Untuk menuju Pantai Lhok Mata Ie, harus melewati jalan setapak dan beberapa tanjakan dan turunan, diselingi dengan melewati dua padang ilalang, semak dan hutan lebat yang membuat medan ini susah dilalui. Pastas saja dulunya sempat tidak diperbolehkan untuk dikunjungi karena   kelompok gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) memilihnya sebagai salah satu lokasi persembunyian dan baru pada tahun 2005 satu persatu orang berani untuk mendaki. Daki gunung, bukan "Daki" yang satu lagi Sebelumnya ->   0 Km Pulau Sumatera Indonesia? Aku Pernah Memanjakan Mataku Disana (1) Medan yang ditempuh memang sangat menantang, “No Mud, No Taste”. sepatu berselimut lumpur dan sol sepatu yang menipis membuat langkah mudah terpeleset karena lintasan sangat licin. Saat ½  perjalanan sudah ditempuh, Hevi kembali tumbang. Penyebab...

0 Km Pulau Sumatera Indonesia? Aku Pernah Memanjakan Mataku Disana (1)

Image
Sebuah Kisah hiking Dicky Ramadhan, Ramadhan Teja Kusuma, T. M. Hadi FS,Ryanda Ganesha Away, Rudi Pramana, Riyan Haikal, Rizki Rinaldi, Zulfan Helmi, Hadiansyah, T. M. Husaini, M. Iqbal, Hevi Safrina, Cut Intan, Rizqina Rosma, Zakiah Mourida, Ummi Safrianti, Indah Keumala, Nur Fajrin dan Irma Mutia. Pergi ke 0 Km nya Pulau Sumatera bukan hal yang mudah bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Berbeda dengan 0 Km nya Indonesia yang terdapat di Pulau Weh yang akses menuju kesana memang sudah bagus dan bisa dilalui oleh kenderaan roda empat dan roda dua. Hiking mungkin hal baru bagi ke 19 Sabahat TI pada Kamis, 7 Februari 2013. Kami berencana mengunjungi salah satu private beach yang ada di Aceh sekaligus tujuan wisata yang memang sangat berpotensi apabila dikembangkan yaitu Lhok Mata Ie yang terletak di balik bukit Ujong Pancu, Kecamatan Pekan Bada, Aceh Besar. Ide untuk hiking ini timbul dari Hevi Safrina yang mengusulkan untuk liburan murah dan deka...

1 Om, 1 Pawang, 5 Bwaya (2)

Image
Rezeki memang gak bisa ditolak, memasuki Medan. Tetanya Luthfi menelpon untuk singgah ke resepsi pernikahan abang sepupu mereka dibilangan Sei Padang. Berbeda dengan kebiasaan di Aceh yang setiap resepsi itu hanya berlangsung sampai dengan ba’da Ashar. Saat itu Medan sedang gerimis, kami melanjutkan perjalanan ke daerah Setia Budi untuk mencari sepatu. Setelah pusing-pusing gak jelas. Kami memutuskan untuk ke Medan Plaza, suntuk masih sama seperti tempat sebelumnya. Carrefour juga bukan pilihan yang tepat untuk menghidupkan malam itu. Kami membuang 2 jam di Palladium 21. Untuk tempat selanjutnya <skip>. Karena malam masih panjang, ada kawan Hanif yang menunggu di Harapan, Harapan tak ubahnya food courtnya Banda Aceh di Blang Padang, namun ini buka hingga 24 jam. Kebanyakan yang jualan juga berasal dari Aceh dan mahir menyajikan kopi Aceh. SEBELUMNYA!!!   1 Om, 1 Pawang, 5 Bwaya (1) Nah, tiba waktunya 1 Om, 1 Pawang, 5 Bwaya ini mendadak menjadi gembel karena tidak t...

1 Om, 1 Pawang, 5 Bwaya (1)

Image
Sepulang dari Langsa daripada tidak melakukan apa-apa, Aku kemudian menulis kisah perjalanan 5 bwaya beberapa hari yang lalu. Apalagi belakangan ni Aku jarang menulis, sehingga blog ini sudah beberapa hari dibiarkan kosong tak terisi. *mendadak seperti blog tersedu-sedu Tanggal 15 Desember 2012 00:04 WIB, Aku dan Sahabat TI 2011, Ulil Aidi, Hasri Ifanda, M. Aqmal hanif, hadiansyah, Lutfhi Malau, dan Agam, pergi ke Langsa . Ya ke Langsa salah satu kota besar karena sudah mendekati Medan ibukota Sumatera Utara. Keberangkatan kami ke Langsa tidak melainkan untuk menghadiri undangan Khitan adiknya Nabila Yudhisha yang bernama M. Aufar. Kenapa kami harus pergi?, itu hanya pertanyaan konyol yang tak mesti dijawab, kekompakan yang diajarkan mentor saat Silaturahmi Aneuk Teknik (SIKAT) lah membawa kami sampai ke Langsa, walaupun kita tau sendiri ini sudah pertengahan bulan yang biasanya memasuki masa krisis. Kami menyewa mobil rental yang harga per harinya 300rb dan kami menyewa...

Tax Goes To Campus 2012

Image
Kegiatan sosialisasi perpajakan dalam bentuk “Tax Goes To Campus (TGTC)“ yang berkerja sama dengan HMS (Himpunan Mahasiswa Sipil) dan HIMAKA (Himpunan Mahasiswa Akutansi) dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11 Desember 2012, di gedung Academic Activity Centre, Jln. Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Kegiatan ini diikuti sekitar 300 orang mahasiswa dari berbagai jurusan dan 50 finalis Olympiade Perpajakan. Pembantu Rektor III Unsyiah , Rusli Yusuf, yang membidangi kemahasiswaan pada kata sambutannya mengatakan, di tengah maraknya pemberitaan mengenai kericuhan antar mahasiswa, kegiatan sosialisasi seperti ini tentunya merupakan hal positif dan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan moral rasa kebersamaan antar mahasiswa dan kecintaan kepada kepada negeri ini. Setelah acara formal ditutup dengan pembacaan doa, “Tax Goes To Campus (TGTC)“ dilanjutkan dengan penampilan Perkusi mahasiswa Fakultas ...

Piasan Seni 2012 Banda Aceh

Image
Penampilan Tari Ratok Trieng pada panggung utama Piasan Seni 2012 Banda Aceh merupakan rangkaian kegiatan seni yang dapat memberi ruang apresiasi dan edukasi kesenian para seniman, pekerja seni dan masyarakat peminat kesenian. Acara tersebut berlangsung dari tanggal 28 November 2012 dan berakhir pada tanggal 2 Desember 2012 berpusat di Taman Sari Banda Aceh. Piasan Seni 2012 Banda Aceh juga sebagai tujuan upaya perwujudan misi Banda Aceh sebagai kota Madani yang kini telah didaftarkan sebagai "Kota Pusaka" oleh Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin pada Kamis 8 Nopember 2012. Bahkan juga sedang dipersiapkan untuk didaftarkan sebagai "Kota Warisan Dunia" pada UNESCO. Pada Piasan Seni 2012 Banda Aceh seni itu juga sa...

Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012

Image
Bergendal Coffee menawarkan kopi dengan gelas tempurung kelapa Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012 hadir kembali ditengah publik Banda Aceh. Acara yang dipusatkan di Taman Sari Banda Aceh dibuka Rabu (31/10) sebagai upaya mengkampanyekan berbagai keanekaragaman cita rasa kopi dan kuliner (masakan) tradisional khas Aceh. Terdapat ± 30 stand yang terdiri dari warung kopi tradisional, coffee roaster, petani, pengrajin kopi, pengrajin makanan khas serta pengrajin makanan khas Aceh. Acara yang berlangsung sampai dengan 4 November ini, menawarkan rasa kopi yang juara, tapi juga pengunjung dapat melihat langsung cara unik meracik, menyeduh hingga proses penyajian kopi secara tradisional dan modern. Selain itu, ada hal yang menarik lainnya, AFCF kali ini juga mengangkat keunikan kuliner khas Aceh seperti pesta kue tradisional, khanduri kuah sie kameng dan workshop masakan tradisi lainnya. SARAN : Arena Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012 yang dipusatkan di Taman Sari p...