*Bersihin
sarang laba-laba karena blog lama tak terjamah*
|
Kelompok 7 |
"Teori terus dalam ruangan tanpa
praktikum cuma bikin kita berkhayal terus sob". Praktikum di Lab. Dasar Proses
Produksi Unsyiah bertujuan menunjang keilmuan Teknik Industri dalam perancangan
sistem manufaktur agar mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi
terutama pada bidang perancangan sistem manufaktur khususnya sistem produksi.
Nah, itulah tujuan Praktikum Proses Manufaktur untuk mahasiswa Teknik Industri
Unsyiah semester IV.
Sebagai praktikan, kami melakukan kegiatan
ilmiah, Lab. menjadi sarana belajar untuk melakukan dan memahami sesuatu. Ada
ilmu yang harus dikuasai sebelum melakukannya dan ada ilmu yang harus diperoleh
setelah melakukannya. Ini bersifat mutlak, karena praktikum dianggap berhasil
jika praktikan memperoleh ilmu dan keterampilan tambahan yang bermanfaat. Jika
tidak, maka praktikum tersebut hanyalah formalitas yang sia-sia tanpa manfaat.
Aku, Arif Rahman, Ulil Aidi, Ulfah
Fajriah, dan Raihan Dara Lufika tergabung dalam kelompok 7. Kelompok 7 asik? Tentu saja. Kami
berasistenkan bang Aziz Murdana yang memiliki ilmu serta keterampilan yang siap
dishare, baik sebelum, saat, atau setelah praktikum. Pada awalnya sempat
canggung karena kami belum mengenali siapa asisten kami. Ternyata seluruh
anggota kelompok 7 menganut sistem “Tak kenal, maka tak sayang”. Arahan dan masukan akan lebih mudah diresapi
apabila asisten dapat mengunakan bahasa yang akrab, tidak harus kaku dengan
bahasa Indonesia, mungkin juga dengan bahasa Aceh. Tidak butuh waktu lama untuk
kami saling kenal, diawali dengan pertanyaan tentang nama panggilan, asal kota,
asal sekolah, alamat kost’an, atau obrolan ringan yang lain.
|
Tool box |
Ada beberapa produk yang kami hasilkan
di Lab. Dasar Proses Produksi. Dua pertemuan pertama kami memproduksi tool box
bewarna abu-abu, gagang berlapis busa orange agar nyaman digenggam, dan kunci
hasil kreasi sendiri. Las asitelin dan las listrik yang hasilnya masih jauh
dari kata sempurna karena pengalaman pertama melakukan pengelasan. Untuk proses
permesinan kami memproduksi palu yang membutuhkan satu kali pertemuan tambahan
agar produk selesai.
Banyak proses diskusi terjadi, kami
sebagai praktikan akan merasa puas setelah mengikuti praktikum karena mendapat
bayak manfaat. Kami akan semangat mengikuti praktikum bahkan mungkin merindukannya,
merindukan diskusi yang menambah wawasan para praktikan. Dengannya pula kami
akan bersikap profesional ke asisten sebagai bentuk penghormatan. Terima kasih
atas ilmu yang diberikan setiap asisten, dan semoga ada senyuman kecil dari wajah
seluruh praktikan saat melihat nilai KHSnya semester ini. Amin
|
Las Asitelin |
|
Las Listrik |
|
Palu |
Comments
Post a Comment